Kepulauan Mentawai, yang terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia, merupakan rumah bagi sejumlah spesies primata endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Isolasi geografis dan ekosistem hutan tropis yang unik membuat pulau-pulau ini menjadi laboratorium alami evolusi. Namun, kekayaan hayati ini kini berada di ambang krisis akibat tekanan dari aktivitas manusia.
Spesies Primata Endemik
Empat spesies primata utama yang endemik Kepulauan Mentawai adalah:
-
Bilou (Hylobates klossii)
Dikenal juga sebagai owa Mentawai, bilou adalah spesies owa yang tidak bersuara keras seperti kerabatnya di daratan Sumatra. Primata ini hidup secara monogami dan sangat tergantung pada hutan primer sebagai habitatnya. -
Simakobu (Simias concolor)
Dikenal sebagai monyet ekor-babi Mentawai, simakobu memiliki ekor yang pendek dan wajah khas. Ia termasuk dalam keluarga cercopithecidae dan hanya ditemukan di Pulau Siberut, Sipora, dan Pagai. Status konservasinya tergolong kritis (Critically Endangered). -
Joja (Presbytis potenziani)
Merupakan lutung Mentawai yang berwarna abu-abu gelap. Joja lebih suka hidup di hutan dataran rendah dan memiliki perilaku sosial dalam kelompok kecil. Ia tergolong sebagai spesies terancam punah. -
Lutung Mentawai (Presbytis siberu)
Baru dipisahkan sebagai spesies tersendiri dari P. potenziani, lutung ini mendiami wilayah Pulau Siberut. Keunikan genetik dan morfologinya membedakan spesies ini dari kerabat dekatnya.
Ancaman Terhadap Kelangsungan Hidup
Primata-primata ini menghadapi berbagai ancaman serius:
-
Perusakan habitat akibat pembalakan liar, pembukaan lahan untuk perkebunan, pembangunan infrastruktur dan masuknya perusahaan kayu.
-
Perburuan liar untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi.
-
Fragmentasi habitat, yang mengisolasi populasi kecil dan mengurangi keanekaragaman genetik.
Upaya Konservasi
Beberapa langkah telah diambil untuk melindungi primata Mentawai:
-
Taman Nasional Siberut: Kawasan konservasi terbesar di Kepulauan Mentawai yang menjadi habitat utama beberapa spesies.
-
Penelitian dan pemantauan oleh lembaga-lembaga seperti Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM), Primates Conservation Project atau pihak yang berwenang dalam hal konservasi.
-
Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lokal, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem Mentawai, kegiatan sosialisasi atau seminar.
Primata endemik Kepulauan Mentawai adalah bagian penting dari warisan alam Indonesia. Menjaga kelangsungan hidup mereka bukan hanya soal pelestarian satwa, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan menghormati keunikan biologis yang tidak tergantikan. Kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, LSM, dan masyarakat lokal sangat penting untuk memastikan bahwa suara hutan Mentawai tetap hidup di masa depan.
Penulis : Silvester Suntoro