NMM. Tuapeijat – Informasi gempa megathrust di Indonesia sedang ramai diperbincangkan beberapa terakhir ini, perlu diketahui bersama, Megathrust adalah istilah yang Merujuk pada sumber atau zona gempa. Saat terjadi gempa, lempeng samudera yang menunjam ke bawah lempeng benua akan menciptakan sebuah medan tegangan. Bagian lempeng benua yang ada di atas lempeng samudera akan terdorong naik, zona tersebut kemudian disebut sebagai megathrust.
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar mengatakan dengan informasi yang ada pihaknya berharap masyarakat tidak hanya berdiam diri atau mengabaikan informasi tersebut. menurutnya setiap informasi kebencanaan menjadi perhatian Pemerintah dan perlu di sosialisasikan kepada masyarakat.
“Intinya kan kita mau menyampaikan kepada masyarakat bahwa daerah kita punya potensi megathrust, jadi kita tidak boleh abaikan kita harus siap, kita harus tanamkan bahwa di diri kita ini kapanpun bencana ini bisa datang, jadi kita sudah siap”, katanya, saat tim Nests Media Mentawai berbincang di ruang kerjanya pada, Rabu, (12/2/2025).
Ia menyebutkan bahwa menurut para ahli bahwa gempa itu bisa saja berulang, seperti kejadian gampa megathrust 227 tahun lalu pernah terjadi dan sampai saat ini belum terjadi, dimana ada di selat Sunda dan Mentawai, sehingga ini patut untuk di waspadai oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Ini yang kita waspadai, jadi masyarakat harus sudah dipersiapkan dari sekarang, setidaknya mereka pahamlah tentang bencana-bencana gempa ini, kita memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mereka sadar bahaya bencana alam ini”, lanjut Lahmuddin.
Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sangat penting, jika sewaktu-waktu bencana terjadi masyarakat tidak perlu menunggu informasi evakuasi dari pihak terkait, menurutnya kesadaran evakuasi mandiri sangat penting, dimana setelah gempa terjadi Tsunami datang kadang cepat dan lambat.
“Kita kan kita tahu ya, setelah gempa terjadi bisa saja Tsunami itu cepat datangnya, bisa saja lambat, ini jangan berpikir dua kali bahwa pasti tidak ada Tsunami atau lama juga datangnya, jangan, jika terjadi gempa besar kita berharap masyarakat langsung mencari titik kumpul yang aman, jangan tunda dan jangan menunggu langsung lari dan evakuasi”, katanya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya bencana, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan sosialisasi serta memberikan edukasi pengetahuan tentang kebencanaan, seperti apel kesiapsiagaan di Sipora Selatan atau daerah pesisir, serta daerah-daerah rawan bencana lainnya. Pihak BPBD juga tanggal 18 Februari akan melakukan sosialisasi bencana di Desa Beriulou dan Desa Bosua, dimana kedua Desa ini juga terletak paling Selatan Pulau Sipora dan daerah Pesisir.
Lahmuddin juga berharap kepada masyarakat, terjadi atau tidaknya gempa megatrhust masyarakat tetap mempersiapkan diri dari sekarang untuk mencegah terjadinya korban dan hal-hal yang tidak diinginkan dan pentingnya meningkatkan pengetahuan tentang bencana alam.
(Tim Redaksi)