NMM. Tuapeijat – Penjabat (Pj.) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menghadiri rapat rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2026 yang berlangsung di Aula Bappeda, Selasa (21/01/2025).
Dalam sambutannya, Fernando menegaskan bahwa penyusunan RKPD bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Mentawai dengan mengacu pada 8 Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.
“RKPD ini menjadi langkah strategis dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, meningkatkan pendidikan, menciptakan lapangan kerja, mengatasi masalah stunting, serta mewujudkan kedaulatan pangan. Fokus utama kita adalah bagaimana masyarakat Mentawai dapat berdaya saing dan berdaulat secara pangan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Fernando juga memaparkan beberapa isu aktual yang menjadi prioritas pembangunan di Kepulauan Mentawai: Pertama, Pengangguran.
Fernando menekankan pentingnya pengaktifan potensi lahan yang ada di Mentawai untuk mendukung kedaulatan pangan dan menciptakan lapangan kerja. “Kita harus mengoptimalkan potensi yang ada agar pengangguran dapat diminimalkan,” tegasnya.
Kedua, Dalam hal infrastruktur, Fernando menyoroti keterbatasan biaya sebagai tantangan utama. Ia menyarankan pendekatan pembangunan berbasis swakelola agar dana berputar di masyarakat. “Pembangunan harus memprioritaskan proyek-proyek yang telah berjalan agar manfaatnya lebih dirasakan masyarakat. Selain itu, saya juga menghimbau agar masyarakat tidak membuat pemukiman baru secara sporadis karena hal ini membutuhkan infrastruktur baru yang sulit diselesaikan,” ujar Fernando.
Ketiga, pelayanan Kesehatan , Fernando mengingatkan pentingnya kedisiplinan tenaga medis untuk hadir di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya demi memastikan pelayanan kesehatan optimal.
Keempat, Pendidikan. Kepada para guru, Ia meminta agar lebih berfokus pada kemajuan pendidikan anak-anak Mentawai, bukan hanya pada kesejahteraan pribadi.
Kelima, Kebudayaan dan Kebersamaan Fernando menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal Mentawai dengan mengangkat filosofi “Musara Kasimaeruk” yang berarti bergandengan tangan menyelesaikan masalah bersama. “Budaya Mentawai harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Fernando berharap RKPD ini menjadi panduan strategis untuk menghadapi tantangan pembangunan di Kepulauan Mentawai demi menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
(Str/Prokopim)