NMM. MENTAWAI – Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menghadiri Apel Kesiapsiagaan dan Gladi Evakuasi Mandiri dalam menghadapi potensi megathrust dan tsunami di Kecamatan Sipora Selatan, Rabu (5/2).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengingat Kepulauan Mentawai berada di wilayah yang rawan gempa dan tsunami. Apel dipimpin langsung oleh Fernando dan diikuti oleh berbagai unsur, termasuk BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Fernando menekankan pentingnya kesiapan semua pihak dalam menghadapi potensi bencana. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kita harus selalu siap dengan langkah-langkah mitigasi, salah satunya melalui latihan seperti ini agar masyarakat memahami prosedur evakuasi yang benar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fernando menegaskan pentingnya melakukan gladi simulasi evakuasi mandiri secara rutin, agar setiap orang tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa dan tsunami. “Kita semua sudah tahu bahwa wilayah yang saat ini kita berada merupakan kawasan yang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami,” kata Fernando.
Ia menjelaskan bahwa Mentawai merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan potensi tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, karena berada di zona megathrust, yaitu zona rawan gempa akibat pertemuan lempeng Indo-Australia.
“Bila bencana ini terjadi, berdasarkan hasil penelitian para ahli, potensi gempa megathrust diperkirakan mencapai kekuatan 8,9 skala Richter di barat daya Siberut, yang dapat menghasilkan gelombang tsunami setinggi 20 meter,” jelasnya.
Dengan terus dilakukannya Gladi Evakuasi Mandiri, diharapkan dapat menghindari atau mengurangi kerugian materi, korban jiwa, serta kerusakan bangunan. Latihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan respons cepat masyarakat dan memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana.
(yy/prokopim/NMM)