NMM | MENTAWAi – Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, didampingi Wakil Bupati Jakop Saguruk, menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki Tuapeijat di Komplek SMP Santo Petrus KM 10 Goisok Oinan, pada Sabtu (15/03).
Acara ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Uskup Padang, Mgr. Vitus Rubianto Solichin, SX. Setelah ibadah, peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Uskup, diikuti oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua Panitia Pembangunan, serta beberapa perwakilan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Rinto Wardana menyampaikan bahwa pembangunan Paroki Tuapeijat merupakan bagian dari visinya untuk membangun sepuluh cikal bakal kota di Kepulauan Mentawai. Ia menegaskan bahwa pembangunan rumah ibadah di berbagai pelosok Mentawai menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah.
“Pembangunan Paroki Tuapeijat ini adalah bagian dari mimpi besar kami untuk membangun sepuluh cikal bakal kota di Mentawai, di mana gedung peribadatan menjadi salah satu pilar utamanya. Selain rumah ibadah, kami juga akan fokus pada penataan pusat kabupaten dengan merevitalisasi jalan, trotoar, gorong-gorong, serta menata kabel listrik agar lebih rapi dan efisien,” ujar Bupati Rinto Wardana.
Bupati juga menekankan pentingnya pembangunan fasilitas peribadatan sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak spiritual masyarakat Mentawai. Ia menyebutkan bahwa pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki Tuapeijat akan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan melibatkan DPRD Mentawai serta seluruh kepala OPD agar pembangunan ini dapat berjalan dengan baik.
“Gereja Santo Petrus Paroki Tuapejat diharapkan menjadi pusat kegiatan rohani dan sosial bagi umat Katolik di Kepulauan Mentawai. Selain itu, gereja ini juga akan menjadi simbol identitas budaya dan spiritual masyarakat Mentawai,” tambahnya. (yy,bm)
Editor : Redaksi