NESTS MEDIA | Tuapeijat – – Sidang Paripurna DPRD Mentawai dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai ke- 25 tahun, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, memberikan sambutannya terkait pembangunan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Jumat (04/10/2024) di ruang rapat DPRD.
Ia menyebutkan bahwa Mentawai sudah mulai meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga pengenalan sektor-sektor strategis melalui komunikasi, pariwisata, perikanan, pertanian dan perkebunan dan lain sebagainya, namun menurutnya hal itu belum lah cukup, karena masih banyak yang perlu dibenahi.
“Namun kita juga menyadari masih banyak tantangan yang harus kita atasi bersama terutama dalam hal pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tertuang, kepulauan Mentawai maju yang berkelanjutan dan bermartabat maka banyak upaya yang wajib kita tahu setiap masa kepemimpinan telah berbuat secara optimal”, kata Fernando.
Meski banyak kekurangan Mentawai saat ini sudah ada perubahan, telah banyak hasil yang diraih dan dirasakan saat ini meski belum maksimal layaknya seperti di Kabupaten/Kota lainnya yang sudah dulu maju, sebab menurut Fernando bahwa salah satu faktor terlambatnya Mentawai maju adalah kondisi geografis yang mana Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan satu-satu Kabupaten Kepulauan di Sumatera Barat.
“Telah banyak hasil yang telah kita raih dan rasakan saat ini. Apakah kita sudah merasakan puas? Tentu belum karna pembangunan adalah proses infrastruktur terus menerus dan diawasi oleh masyarakat. Tidak akan berhenti pada satu titik proses pembangunan akan selalu bergerak cepat sesuai dengan harapan dan kebutuhan manusia dan juga selalu berkemban”, ungkapnya.
Menurut data BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai bahwa indeks pembangunan manusia di Mentawai terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2014 IPM Mentawai bernilai 59,73% sampai saat ini sudah mengalami kenaikan menjadi 63,13% sekalipun ini masih di bawah angka IPM provinsi, tahun ini adalah fakta bahwa pembangunan Mentawai berkelanjutan angka IPM menjadi salah satu indikatornya.
“Ini adalah bukti bahwa pembangunan dalam pengelolaan pemerintah kolaborasi antara eksekutif dan legislatif ini pembangunan yang signifikan”, kata Fernando.
Untuk angka kemiskinan pada tahun 2014 di Mentawai adalah 6,89% selama 10 tahun belakangan ini mulai dikatakan menjadi turun menjadi 5,95% pada tahun 2023. Untuk tahun ini lebih dari 59 M dana APBD Mentawai di alokasikan untuk program-program yang diarahkan untuk pengeluaran-pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi kantong- kantong kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Upaya ini pun perlu kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak. (Str)