NESTS MEDIA | Tuapeijat – – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat mengadakan kegiatan terkait Literasi Media di Tuapeijat, Kabupaten Kepualaun Mentawai, Kamis (29/2/2024).
Kegiatan Literasi Media dengan tema “Dari Kepulauan Wujudkan Siaran Sehat, Bermartabat dan Berbudaya” dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, dalam hal ini wkilkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansastri.
Pada sambutannya menyampaikan bahwa saat ini kemajuan teknologi yang juga sangat berpengaruh terhadap dunia penyiaran, terutama bagi generasi Z, informasi yang diterima itu adalah informasi yang sehat dan tentunya tidak hoax, kemudian informasinya baik dan bermanfaat.
Ia juga mengakui bahwa Komisi penyiaran memang sampai saat ini masih dalam terbatas dengan ruang lingkup pengawasannya terutama Radio dan TV sampai kepada pengawasan kesehatan informasi yang ada dimedsos.
“tentang literasi media yang digagas oleh KPID Sumbar membutuhkan hubungan dan sinergi berbagai elemen masyarakat. Walau konsumsi masyarakat saat ini lebih mendominasi program-program hiburan seperti sinetron, infoteiment dan realityshow yang menurut data mencakup lebih dari 60% dari total keseluruhan penonton sementara untuk program siaran lain yang saat dengan informasi dan konten serta yang bermanfaat justru sepi penonton . ini berbeda dengan yang dialami pada waktu jaman dulu dimana yang diakses adalah media radio itupun konten berita yang didengar”, kata Hansastri.
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam realita ini tentu memerlukan perhatian oleh KPI dan dilestarikan dalam peluang untuk itu beragam litersi media ini dalam mengubah selera masyarakat untuk mengkonsumsi program dengan kualitas yang lebih baik. Selain itu cara pandang masyarakat terhadap media atau tayang harus diasah sedemikan rupa agar masyarakat kritis sehingga tidak mudah terpengaruh. Selain itu masyarakat harus dapat membedakan dan mendidik cara yang pantas, baik dan berkualitas untuk dinikmati.
Hansastri juga mengharapkan jika dilihat dalam mewujudkan amanat UU penyiaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berharap kepada KPI Pusat untuk meperhatikan hal-hal sebagai berikut, pertama diharapkan program literasi media ini adalah bagian dari komitmen KPI untuk senantiasa mangajak public berpartisipasi dalam setiap dinamika penyiaran ditanah air, kemudian kedua diharapkan KPI Sumatera barat dapat meningkatkan derajat literasi media supaya masyarakat lebih cerdas merespon program siaran yang tidak pantas sekaligus membangun kemitraan dengan stakeholder penyiaran agar terwujud siaran yang sahat, berkualitas dan bermanfaat, ketiga diharapkan KPID sumatera barat dapat melakukan penguatan program siaran lokal sekaligus memastikan terpenuhinya konten lokal sebanyak minimal 10% dan menjadi motor penggerak pelestarian budaya lokal serta meningkatkan industri kreatif penyiaran di sumatera barat. Dan terakhir diharapkan seluruh masyarakat daerah dapat berpartisipasi dan memberikan dukungan besar agar penyiaran didaerah dapat berkembang.
Sementara Komisioner KPI Pusat, Bidang Kelembagaa, Amin Shabana mengatakan bahwa kepulauan mentawai menjadi salah satu prioritas untuk di dorong percepatan pengembangan industri penyiaran di kepulauan yang masih tergolong tidak tehni.
“Jadi ini menjadi perhatian serius kami dikomisi penyiaran Indonesia agar bisa bersama-sama mewujudkan industri penyiaran yang lebih baik. Lembaga penyiaran punya program tersebut bukan hanya sekedar menghibur, bukan hanya sekedar memberitakan tetapi juga sebagai arsip sejarah maupun budaya”, katanya.
Ia juga menjelaskan generasi saat ini berperan penting dalam melestarikan budaya dan sebagai estafet. Untuk bisa melestarikan budaya lokal itu merupakan kerja bahan baru kita termasuk kalangan muda untuk bisa memiliki kesadaran bahwa kebudayaan dan kearifan lokal ini harus tetap dilestarika bersama-sama. (Tim Nests Media)