NESTS MEDIA | Tuapeijat – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Masdan menyampaikan bahwa kedamaian adalah salah satu cita – cita luhur bagi masyarakat Mentawai untuk selalu menjaga kedamaian, ketentraman, saling menghormati, menghargai satu dengan yang lain.
Hal in ia sampaikan saat memberikan sambutan acara Natal Oikumene dengan sub tema “Mari Wujudkan Kesejahteraan Mentawai Yang Bersandar Pada Kuasa Tuhan Degan Bekerja Dalam Bingkai Hikmat dan Budaya” yang dilaksanakan oleh umat Kristiani se Sipora yang diselenggarakan di home stay Mapaddegat, pada Sabtu (13/1/2024).
“Sepanjang pengamatan kami dalam perjalanan Natal dan Tahun Baru tahun ini kita bersyukur kepada Tuhan semuanya berjalan dengan baik dan lancar, tanpa ada halangan yang sangat berarti”. Kata Masdan.
Menurutnya, icon kerukunan antar umat bergama yang ada di Sumatera Barat adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan semangat kedamaian inilah yang terus kita lestarikan dengan baik sehingga juga kita hidup dengan rukun, menghargai satu dengan yang lain, sehingga pembangunan bisa kita nikmati, bisa dilanjutkan secara berkelanjutan.
“Ini merupakan modal utama apalagi berbicara kerukunan, moderasi beragama untuk Sumatera Barat icon nya adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai”. Katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa semua ini terjadi merupakan kerja sama antar Tokoh Agama yang sudah terjalin dengan baik sejak dahulu dimana Kemenag sudah berdiri di Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak 2015.
“Sampai sekarang tinggal bagaimana Tokoh – Tokoh agama saat ini bisa melanjutkan komunikasi dengan baik, sehingga ada persoalan – persoalan dengan satu dengan yang lain, baik antar umat beragama apalagi di internal umat beragama masing – masing, hindari pertikaian, terutama Tokoh – Tokoh agama jangan sampai kita yang membuat perpecahan ditengah umat kita masing-masing”. Ujar Masdan.
Masdan menjelaskan bahwa tugas Kemenag cukup berat, membawa aparatur Kemenag untuk kembali bertugas ke kantor dan melayani umat penuh kedamaian, sebagai pengayom, sebagai juru tenerang, termasuk gereja – gereja yang harus di manage dengan baik.
“Inilah tugas mulia Kemenag jika dilaksanakan dengan sebaik – baik nya”. Katanya.
Ia berharap kepada kepada Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katholik dan Kristen bekerja keras untuk menjaga ketertiban umat dan masyarakat untuk menjaga kerukunan.
Selain itu kata Masdan pihaknya juga melakukan pembagian bantuan untuk gereja-gereja dimana melibatkan semua Pendeta di hari amal bakti Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 12 Gereja, sementara yang belum menerima saat ini tahun depan akan diupayakan. (Str)