NESTS MEDIA MENTAWAI | Tuapeijat – Dalam rangka menyambut hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun tanggal 25 November 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengadakan lomba Cerdas Cermat Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) se- Sipora, selama 2 (dua hari) 21-22 November 2024, di Hotel Bujai.
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak pada pembukaan acara tersebut menyampaikan bahwa di Kabupaten Kepulauan Mentawai sekolah sudah lumayan cukup banyak, namun menurutnya yang perlu sekali ditingkatkan adalah minat anak-anak sekolah, memberantas kebodohan dan kemiskinan.
“Boleh sekolahnya banyak, boleh lulusannya banyak, boleh gurunya banyak tapi tidak menjamin kualitas. Permasalahan kita di Mentawai adalah bisa kita patahkan, bukan masalah sumber daya alam tetapi ini masalah kebodohan dan kemiskinan”, katanya.
Disdikbud Mentawai Apresiasi Siswa Juara 1 Cerdas Cermat Tingkat SD Berangkat Ke Jakarta
Ia menyebutkan bahwa norma-norma sekolah, adat atau budaya, perilaku perlu diterapkan, diperbaiki atau ditingkat dalam mengentaskan kebodohan dan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Jadi Mentawai tidak usah bangga sekolahnya banyak sepanjang kualitasnya di bawah. Untuk itu di pendidikan kita ada dua yang saya catat distribusi guru dan kompetensi guru yang harus ditingkatkan”, katanya.
Fernando menjelaskan sekolah di Kabupaten Kepulauan Mentawai hampir semua Desa dan Dusun ada sekolah, tapi tingkat literasi masih di bawah 20 persen.
Di akhir sambutannya, Fernando juga menyampaikan bagi peserta lomba yang juara umum akan di berangkatkan ke Jakarta untuk bisa melihat dan belajar untuk menambah wawasan di Taman Mini Indonesia (TMI).
Sementara Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Aban Barnabas Sikaraja menyampaikan kegiatan lomba cerdas cermat tingkat SD bertujuan untuk mendorong peningkatan Literasi dan Numerasi anak.
“Untuk diketahui bahwa capaian pendidikan SPDP kabupaten kepulauan Mentawai Literasi dan Numerasi baru ditingkat 34% dan 40% artinya banyak yang sekolah tapi untuk tingkat kualitasnya masih di bawah 20% itu adalah capaian rapor pendidikan ditahun 2024”, ujar Barnabas.
Adapun jumlah peserta sebanyak 90 masing-masing diwakili 3 orang setiap sekolah SD dari 30 Sekolah dimana 15 sekolah dari Kecamatan Sipora Utara dan 15 dari Sipora Selatan serta 1 orang guru pendamping. (Str/Kila)
